Rabu, 07 Mei 2014

Bocah Pemain Kincir Cirangsad Bogor


 Bocah Pemain Kincir Ciragsad
Perjalan kali ini menuju daerah yang belum pernah saya kunjungi, berbekal info dari internet maka saya berniat mengunjungi daerah bogor yang dekat dengan perbatasan Banten, Cirangsad.
Perjalan saya mulai dari daerah rumah saya di Depok Jawabarat, menunggang motor matic saya dan seorang teman saya berangkat siang itu, cukup terik. Perjalanan saya mulai melalui jalur Depok, Parung dan memtong jalur melalui komplek perumahan Kahuripan, selain memangkas waktu tempuh, jalur ini juga tidak terlalu ramai kendaraaan yang melintas. Namun, harus diwaspadai jalur yang sangat tidak nyaman dikarenakan jalanan yang hancur, dan belum sama sekali ada perbaikkan setelah pengaspalan pertama dahulu. Hingga saat ini hampir 45% jalur di desa rumpin masih sangat buruk dan jika hujan turun, maka bukan tidak mungkin genangan air masih tergenang dan cukup membahayakan pengguna kendaraan bermotor, terutama beroda dua atau motor.
Setelah pasar Bandar Kambing kami mengambil arah menuju jalan raya ciampea, dari situ dekat sudah mengarah ke salah satu tujuan wisata Gunung Bunder yang berada di kawasan Pegunungan Halimun Salak. Namun tujuan kamu bukan ke situ melainkan ke Cirangsad. Saya terus lurus mengarah jalan raya leuwiliang, melewati pasar Leuwiliang.

Setelah jalan Leuwiliang terlewati maka jalan selanjut nya adalah jalan menuju arah Jasginga, beberapa kali melewati sungai-sungau besar, dan taman pembudidayaan Antam. Setelah Sungai kami mengambil arah sebelah kiri, lalu masuk lurus terus mengikuti satu satu nya jalan yang ada disitu,

setelah masuk ke dalam jalan yang saya lupa nama jalannya, cukup jauh ternyata, melewati beberapa pemukiman warga, dan memang disebagian jalan terlihat banyaknya kebun teh, dan warga yang tinggal disini mungkin berkebun teh. tak begitu lama kami mulai menapaki jalan yang cukup menanjak, dan berliku khas dataran tinggi, suasana tak terlalu ramai kendaraan, hanya sesekali motor warga sekitar yang terlihat membawa rumput untuk pakan ternak mereka.

hawa dingin dan segar mulai terasa, sangat nyaman berada di daerah ini selain masih segar dan sejuk, pemandangan nya juga cukup bagus. sekitar 15 menit menelusuri jalan, kami berhenti untuk menikmati pemandangan yang cukup indah, 







 dan disinilah saya bertemu sekawanan bocah yang sedang asik bermain, setelah menyapa mereka, saya menanyakan permainan apa yang mereka sedang mainkan, mereka begitu ceria, dan sangat terlihat menyenangkan memainkan permainan itu. dan ternyata mereka memainkan mainan yang mereka sebut "Kincir", cukup menyenangkan melihat mereka memaikan mainan sederhana tersebut, dan saya meminta mereka untuk mencontohkan permainan yang mereka pegang, membutuhkan tiupan angin yang cukup kencang untuk bisa membuat kincir itu berputar seperti baling-baling pesawat udara. sungguh sangat menyenangkan sekali, karena di tempat saya sudah sangat sulit dan jarang menemukan permainan seperti ini.




menyenangkan sekali, melihat mereka terlihat sangat bersemangat, walau permainan yang dimainkan cukup sederhana dan hanya mengandalkan angin yang saat itu memang bertiup cukup kencang, saya jadi teringat masa kecil saya yang juga memainkan banyak permainan tradisional yang dibuat sendiri, dan memang sangat menyenangkan, apalagi dimainkan dengan banyak teman membuat permainan sederhana berkesan mendalam dan akan terus teringat seumur hidup.

 setelah puas mencoba dan berbincang-bindang dengan bocah bocah tadi, saya melanjutkan perjalanan mencari sebuah danau yang saya lihat di internet, yang terlihat seperti circle crop jika diliat dari atas. namun sepertinya kebanyakan pohon teh yang berada disekitar saya saat ini sudah banyak yang di panen, terlihat dari banyak nya pohon teh yang terpotong bagian atas nya, menandakan pucuk2 nya sudah dipetik.

dari tempat bocah para pemain kincir, saya melanjutkan dengan tujuan danau, dan mengarah ke bawah. setelah beberapa kali salah jalan dan bertanya kepada warga sekitr maka saya diarahkan ke sebuah pabrik teh, ya memang terlihat seperti sebuah pabrik dengan bangunan besar berada didalam kawasan tersebut. awalnya kami tidak berani masuk karena mengingat ini adalah sebuah kawasan pabrik, dimana tidak semua orang bisa masuk, lama kami berhenti di pintu masuk, namun kami melihat beberapa orang bermotor masuk tanpa izin, dan memang tidak ada penjaga nya. dalam hati takut juga kalau di usir, hehehe...
nekat saja kami mengikuti para pengendara motor yang masuk, dan kami beruntung ternyata memang benar lokasi danau yang saya lihat di internet ada di sekitar kawasan pabrik ini... hmmmm beruntung hehehe...

tak menyia-nyiakan waktu kami mencari spot-spot bagus untuk di foto, ternyata memang benar jika dilihat dari atas, danau yang ada dibawah terlihat begitu indah. dihiasi pohon-pohon teh disekeliling nya, dan terlihat seperi barisan yang tertata rapih membentuk circle crop.







 sayang nya karena waktu hampir maghrib kami tidak mendekati pinggir danau, haha... takut juga sih ...
itulah sekelumat cerita perjalanan saya ke desa Cirangsad, yang cukup indah dan nyaman daerah nya...
mohon maaf kalau ada kesalahan penulisan...

beberapa foto tambahan....